Banyak sekali orang-orang indonesia yang pergi ke jembatan di luar negeri seperti jembatan milau, tower bridge, dan lain-lain hanya untuk berfoto dan liburan. sebenarnya itu sangat disayangkan sekali karena sebenarnya Indonesia juga punya Jembatan yang cantik dan indah yang tak kalah megah dengan Jembatan di luar negeri, entah arena mereka tidak tahu atau mereka tidak menyukai indonesia atau apapun itu. Namun disini saya akan menginformasikan bahwa Indonesia juga punya Jembatan yang megah. berikut saya rangkum dalam 7 Jembatan Tercantik Di Indonesia.
1. Jembatan Suramadu-Surabaya
Jembatan yang dibangun pada tahun 2003 ini memiliki panjang 5438 M, jembatan ini selesai dibangun pada tanggal 1 Maret 1999 dan baru dibuka sekaligus diresmikan pada tanggal 10 juni 1999. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4, 5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5. 438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3, 5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2, 75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan
2. Jembatan Barelang-Batam
Sebelumnya pada artikel Mengenai Keunikan kota Batam, saya sudah membahas sedikit mengenai Jembatan barelang ini. Barelang adalah singkatan dari (BAtam-REmpang-dan GalANG). Jembatan dengan panjang 385 Meter ini menghubungkan beberapa pulau yaitu pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Jembatan Yang Dibangun oleh B. J Habibie ini memiliki nama asli Jembatan Fisabilillah , Barelang adalah panggilan masyarakat setempat namun karena banyak yang mengenal dengan nama jembatan Barelang akhirnya menjadi ikon kota batam dengan nama Barelang. Ada 7 jembatan di Barelang namun yang terkenal Hanya Jembatan 1 yang memiliki desain yang menarik dibanding jembatan 2, 3, 4, 5-7.
Saat sore hari banyak anak muda berdatangan disana, banyak juga pedagang disana yang menjual makanan ringan seperti jagung bakar, sate, dan lain-lain. Namun terkadang banyak anak muda yang menyalahgunakan jembatan itu menjadi arena balap dan kebut-kebutan mereka.
Baca Juga :"Keunikan-Keunikan Kota Batam"
3. Jembatan Pasupati-Bandung
Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati Lembah Cikapundung. Panjangnya 2, 8 kilometer dan lebarnya 30-60 meter, merupakan jembatan terpanjang ke 2 di Indonesia. Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari Pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan. Jembatan ini akan menjadi salah satu markah tanah Kota Bandung.
Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar Pasupati karena saat ini, terutama di area kolong jalan banyak penduduk yang sengaja mendirikan bangunan non-permanen untuk dijadikan warung-warung kopi. Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Jalan Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.
4. Jembatan Ampera-Palembang
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan yang terletak di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Dengan panjang 1. 117 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang ke 4 di Indonesia. Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit. Pada malam hari, jembatan ini menjadi sangat cantik berhias cahaya serta semakin semarak dengan adanya lapu sorot dari atas kedua menara jembatan. Di sisi jembatan juga di bangun areal terbuka (Plaza Kuto Besak) dan restoran-restoran terapung.
5. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah-Siak
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (dikenal pula dengan sebutan Jembatan Siak) adalah jembatan yang melintas di atas Sungai Siak, Kota Siak Sri Indrapura, Riau. Nama jembatan ini diambil dari nama permaisuri Sultan Kesultanan Siak terakhir, Sultan Syarif Qasim II. Jembatan yang didesain hingga usia lebih dari 100 tahun ini dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB, memiliki panjang 1. 196 meter, lebar 16, 95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2, 25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu obyek wisata Kabupaten Siak. Banyak alternatif untuk menikmati pesona arsitektur Melayu yang menjadi ciri khas jembatan ini, salah satunya adalah melihat jembatan dari lokasi turap. Turap adalah pedestrian yang dibangun Pemda di sepanjang pinggiran Sungai Siak di seputaran Kota Siak Sri Indrapura. Sambil menikmati makanan dan minuman yang disajikan para pemilik kafe di lokasi Turap, kita bisa melihat panorama jembatan dari kejauhan.
6. Jembatan Barito
Jembatan Barito adalah jembatan yang melintang di atas Sungai Barito, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Secara administratif, jembatan ini berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala dan berjarak 15 km dari Kota Banjarmasin.
Jembatan dengan panjang 1. 082 meter ini melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10, 37 meter. Merupakan akses jalan Trans Kalimantan dari Banjarmasin menuju ke Palangkaraya dan sebaliknya. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan seperti Kapal Tongkang.
Jembatan Barito sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau jembatan pulau Bakut, sesuai nama daerah tepi barat sungai Barito (sungai Banjar).
Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tanggal 24 April 1997 oleh Presiden Soeharto. Jembatan, yang tercatat dalam rekor Muri sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia ini, jembatan yang menghubungkan jalan trans Kalimantan. Jalan ini merupakan jalan poros yang menghubungkan dua provinsi bertetangga yaitu provinsi Kalimantan Tengah, sebelum ada jembata ini masyarakat sangat mengandalkan jalur transportasi seperti sungai menggunakan alat transpor seperti boat atau kapal bermotor untuk menuju ke Banjarmasin atau sebaliknya.
7. Jembatan Mahakam
Jembatan Mahakam juga disebut Jembatan mahkota I, yang dibangun di atas alur Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan tersebut sangat vital bagi pengguna kendaraan sebagai jalur keluar masuk kendaraan dari dan menuju luar kota Samarinda. Jembatan itu dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal. Jembatan ini juga mempunyai lajur pejalan kaki di sampingnya
Nah. . Bagaimana . . Jembatan-jembatan itu tida kalah indah kan dengan jembatan-jembatan di luar negeri. jadi untuk apa jauh-jauh keluar negeri hanya untuk melihat jembatan yang sebenarnya di negara sendiri juga adabahkan lebih megah. . Jadi saya sarankan jika anda ingin berlibur ke luar negeri sebaiknya anda berlibur di negeri sendiri dulu, baru ke negeri orang. Indonesia ini masih kaya dan masih indah yang membuat indonesia ini hancur adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak berilmu dan yang sudah pasti tidak paham agama seperti "KORUPTOR".
Terima kasih telah membaca artikel saya . jangan lupaselalu ikuti I-Magz, atau join Site I-magz untuk terus mendapatkan artikel terbaru dari i-Magz . Terimakasih telah membaca artikel saya. .
Jika anda rasa artikel ini bermanfaat atau berguna anda bisa share ke teman-teman anda untuk membuktikan kayanya Indonesia.
Salam Indonesia.